Pecinta sejati mati perlahan di bakar dinginnya rindu.
Ketika senja datang, ia mulai merasa sunyi. Ketika malam,
hatinya semakin pilu. Meronta tanpa gerak. Menjerit tanpa suara.
Pecinta sejati itu seperti lilin. Berkobar-kobar rindunya.
Perlahan-lahan ia mati terbakar rindunya sendiri. Sampai ia mati dalam hidup.
Aku adalah lilin mu, bakarlah!
Bonot Lor, 31
Oktober 2017
Di waktu senja